March 25, 2021

MERDEKA BELAJAR

Setelah di lantiknya Menteri Nadhiem Makariem  menjadi Menteri Pendidikan, maka perubahan-perubahan dalam pendidikan di laksanakan. Yang fenomenal saat ini adalah mengenai “Merdeka Belajar”. Sepintas saat kebijakan itu mau di sahkan maka banyak pro dan kontra begejolak di masyarakat bahkan kalangan tingkat tinggi para pejabat elit.

4 pokok merdeka belajar adalah :

1. Pelaksanaan Ujian sekolah (Permendikbud No 43 Tahun 2019 Tentang penyelenggaraan Ujian Sekolah yang diselenggarakan satuan pendidikan)

2. UNBK

3. RPP dan 

4. PPDB

IQ atau nilai tinggi tidak menjamin kesuksesan anak di masa mendatang. Di masa bekerja yang di nilai adalah bukan masalah teori tapi bagaimana anak itu melakukan. Sehingga penilaian dalam ujian nasional nanti berlaku Asismen dan karakter.

Semua anak mempunyai potensi dan kelebihan masing-masing, bagaiman kita sebagai guru bisa menggali potensi itu dengan menjadi guru yang kreatif dan invatif. Google banyak memberikan ilmu yang kita butuhkan tanpa kita harus menghadirkan guru. Itu kalau kita hanya mencari teori saja. Tetapi fungsi guru adalah memberikan tauladan dan menjadi roll mode agar para siswa menjadi lebih baik dalam bersikap dan bisa bertahan hidup di jamannya.

Menurut Survei Political And Economic Risk Consultan (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.                                                                                  

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektivitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran, selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang membuat pendidikan semakin mundur. kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.

para pendidik hanya memaksakan anak untuk mengusai seluruh materi yang dikurikulumkan, tidak pernah mempertimbangkan apakah materi tersebut sesuai dengan potensinya atau tidak. akhirnya peserta didik berkembang bukan berdasarkan potensinya namun seolah-olah karena keterpaksaan.

Harus diakui bahwa peserta didik kita mayoritas sama sekali tidak memiliki cita-cita untuk menjadi apa kelak, meskipun ada yang punya tetapi tidak jelas. yang terjadi adalah mereka belajar secara ngambang dan tidak memiliki arah yang jelas yang penting berangkat sekolah. satu hal yang penting adalah para pendidik kita tidak mengarahkan anak untuk mewujudkan cita-citanya namun bagaimana anak supaya bisa menghapal semua materi pelajaran tanpa terkecuali.

Selain itu kurikulum 2013 yang terlalu menekankan kegiatan interatif di kelas ternyata mempunyai halangan saat melakukan, karena tidak semua sekolah mampu menyediakan fasilitas yang bisa menunjang kegiatan tersebut.

Rendahnya kualitas pendidikan bukanlah dari pendidikan sendiri, tetapi lebih banyak berasal dari lingkungan sekitarnya (dajlil,dalam winaputra 2011). hal ini berarti banyak yang saling mempengaruhi karena melibatkan guru, pengolah sekolah, masyarakat, peserta didik dan terutama pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

Adapun solusi dari masalah diatas dengan mengubah nya sistem pendidikan dengan cara mendidik siswa dengan cara mengarahkan mereka untuk lebih kreatif dalam melakukan kegiatan. dan pemerintah harus lebih cepat menangani masalah pendidikan terutama dalam membuat kurikulum yang sesuai dengan kondisi para siswa, dengan menciptakan kurikulum yang lebih mengarah ke potensi mereka.

Tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat harus membantu pemerintah untuk dapat meningkatkan kesadaran dalam menuntut ilmu penting dan mengawasi kegiatan pendidikan di indonesia.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sember daya manusia akan semakin baik dan akan mampu meneruskan cita-cita bangsa dalam dunia internasional.

 Berdasarkan paparan di atas maka SMP di tingkat Sidoarjo melaksanakan IHT ( In House Training) yang ditempatkan di setiap Sub Rayon masing2. SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin melaksanakan IHT di Sub Rayon 06 Rayon 11 SMPN 2 Candi mulai tanggal 16-18 Januari 2019. 11 Guru Mapel mengikuti kegiatan itu untuk menyambut Ujian Sekolah di Bulan Februari Maret nanti.

Dan di rasa ilmu belum cukup maka SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin mengadakan Waorkshop sehari tentang Merdeka Belajar dan Kopetensi kepribadian dan sosial yang di ikuti oleh semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan baik di sekolah maupun di asrama. Tujuan kegiatan ini adalah agar semua guru  dapat ilmu meskipun tidak mengajar di 11 mapel itu (PKN, B.Indonesia, Matematika, IPA, B. Inggris, Pend. Agama, IPS, penjaskes, Seni Budaya, Prakaraya, Bahasa Daerah).

Karena banyak guru muatan lokal yang ada di sekolah ini ( BTQ, KMD, Bahasa Arab) agar mempunyai ilmu yang sama dan bisa di aplikasikan dalam semua mapel dan semua guru.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest