
Puluhan santri baru dan wali murid tiba di Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo pada Minggu (16/07/23). Mereka akan menempuh pendidikan jenjang SMP dan SMA di pondok tersebut.
Kegiatan ini dimulai dengan Khutbah Ta’aruf yang disampaikan oleh Ustaz Akhmad Fauzi, S.Pd.I dari Trainer Griya Parenting. Dalam khutbahnya, Ustaz Akhmad Fauzi menyampaikan pentingnya menetapkan tujuan mondok dan komunikasi antara orang tua dan anak. Beliau juga memberikan tips TITIP, yaitu singkatan dari Tega, Ikhlas, Tawakal, Ikhtiar, dan Percaya. Tips ini bertujuan untuk membantu orang tua melepas anaknya dengan hati lapang dan percaya bahwa anaknya dititipkan di pondok yang akan membimbing mereka menjadi pribadi lebih baik.

Setelah khutbah, santri baru dan wali murid menuju asrama untuk menata barang-barang mereka di kamar masing-masing.
“Orang tua berpesan agar saya menjaga kesehatan dan yang rajin sekolahnya,” ungkap Ananda Reva RIyanti, santri baru setelah selesai menata barangnya di kamar. “InsyaAllah Reva sudah siap mondok. Dia sudah terbiasa mandiri kalau di rumah; cuci baju, cuci piring, masak, semuanya sudah biasa dilakukan sama Reva,” tambah ibu Shinta yang mengantar keponakannya itu.
Salwa Gandes sebagai santri kelas delapan mengaku senang kedatangan santri baru. “Ana nggak punya adik di rumah, jadi seneng bisa jadi kakak di sini,” komentarnya sambil tersenyum malu-malu.
Lain lagi dengan Rizqi Alvina yang sangat berhati-hati dalam berperilaku baik. “Kalau ana lebih ke takut. Takut tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adik kelas. Sebagai kakak kelas, ana tahu bahwa kata-kata dan tingkah laku ana akan menjadi teladan bagi mereka. Jadi, tanggung jawab ana sangat besar. Mudah-mudahan ana bisa menjaga kata-kata dan tingkah laku agar adik-adik kelas bisa meniru hal-hal yang baik saja dari ana,” jelasnya dengan serius.
Setelah menempatkan barang-barang di asrama, orang tua santri melepas anaknya di An-Nur. Mereka bersalaman dan berpelukan. Beberapa meneteskan air mata saat mengucapkan doa dan berpamitan. Suasana haru pun menyelimuti pondok sore itu.
Ustaz dan ustazah berharap, santri-santri baru akan kerasan di pondok. Adaptasi itu pasti membutuhkan waktu. Namun, proses itulah yang kelak akan membawa mereka menjadi lebih dewasa dan siap akan segala tantangan ke depannya.