
Sebagai kegiatan hari kedua Masa Pengenalan dan Penguatan Program Pesantren (MP4), santri baru Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo mengikuti kegiatan mengenal budaya lokal Desa Penatarsewu sebagai Kampung Asap, Selasa (18/7/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan santri baru dengan lingkungan sekitar pesantren, khususnya budaya dan mata pencaharian warga.
Santri baru dibagi menjadi lima kelompok dan membuat yel-yel penyemangat mereka. Mereka dibimbing oleh guru-guru di setiap pos untuk mengenal budaya lokal warga sekitar.
Di Pos 1, santri baru mengenal nama guru-guru dan tanggung jawabnya di sekolah. Mereka juga dikenalkan dengan lingkungan sekolah dan pesantren, mulai dari sopan santun, cara masuk ruang kelas, kamar, ruang guru/TU, dan lain sebagainya.
“Kami ingin santri baru merasa nyaman dan akrab dengan guru-guru dan lingkungan sekolah. Selain itu, kami mengenalkan mereka tentang etika dan tata krama sebagai santri An-Nur,” kata Ustazah Ria, salah satu guru pembimbing.
Di Pos 2, santri baru mengenal warga sekitar dengan melakukan wawancara. Per kelompok, mereka menanyai minimal sepuluh 10 orang warga tentang nama, pekerjaan, dan saran untuk mereka sebagai santri An-Nur. Dari situ, mereka mengetahui budaya lokal warga sekitar, yaitu Mujair Asap, sehingga kampung ini dikenal sebagai Kampung Asap. Juga, warga sekitar memiliki pekerjaan sebagai pedagang dan penjaring ikan.
“Kami senang bisa berinteraksi dengan warga sekitar. Kami belajar banyak hal dari mereka, seperti cara hidup sederhana, kerja keras, dan bersyukur. Kami juga mendapat saran yang bermanfaat untuk menjadi santri yang baik,” kata Jinan Qothrun Nada, salah satu santri baru.
Di Pos 3, santri baru mereview informasi hasil wawancara mereka dengan guru sekolah yang dikemas dengan game seru. Mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan budaya dan mata pencaharian warga sekitar dengan cepat dan tepat.
“Game ini bertujuan untuk menguji pemahaman dan daya ingat santri baru tentang apa yang sudah mereka pelajari di Pos 2. Kami juga ingin membuat kegiatan ini lebih menyenangkan dan menarik bagi mereka,” kata Ustazah Febbi, salah satu guru sekolah.
Di Pos 4, santri-santri melihat langsung proses pembuatan Mujair Asap. Mereka belajar banyak hal, mulai dari membersihkan ikan, mengeringkan, menyirami dengan bumbu, mengasapi ikan, hingga mengemas ikan.
“Kami terkesan dengan proses pembuatan Mujair Asap. Kami tidak menyangka bahwa ada banyak tahapan yang harus dilalui untuk membuat ikan asap yang lezat dan awet. Kami juga mencoba membantu para pembuat ikan asap dengan semangat,” kata Nada, salah satu santri baru.
Di Pos 5, santri baru presentasi apa saja yang sudah mereka dapatkan selama satu hari ini. Mereka harus menyampaikan poin-poin penting yang berkaitan dengan budaya dan mata pencaharian warga sekitar dengan cara yang kreatif dan menarik.
Kegiatan ini ditutup dengan fun games berupa estafet kertas. Santri baru harus bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang diberikan oleh guru-guru.
Menurut Ustazah Ria, kelompok yang paling bersemangat hingga akhir adalah kelompok 5 Gorilla.
“Kelompok 5 Gorilla menunjukkan antusiasme dan kreativitas yang tinggi dalam setiap pos. Mereka juga kompak dan saling mendukung dalam kelompok. Mereka pantas mendapat pujian dari kami,” kata Ustazah Ria.
Ustazah Ria berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, santri baru dapat saling mengenal satu sama lain, mengenal lingkungan, kebiasaan warga lokal, dan mata pencaharian utama di sekitar pondok.
“Kegiatan ini dikemas seseru mungkin, agar santri baru merasa fun dan happy mengikuti MP4. Kami ingin An-Nur santri baru memulai hari-harinya di An-Nur dengan happy sehingga merasa betah,” kata Ustazah Ria.
Nada sebagai santri baru yang mengikuti kegiatan ini merasa senang karena mereka jalan-jalan ke warga sekitar, refreshing, sekaligus bisa mengetahui budaya lokal warga sekitar.
“Kegiatan yang paling saya sukai adalah ketika mengunjungi tempat proses pembuatan Mujair Asap. Saya belajar banyak hal dari para pembuat ikan asap, seperti cara membersihkan ikan, menyiram bumbu, dan mengasapi ikan. Saya juga mencicipi ikan asap yang rasanya enak sekali,” kata Nada.
Jinan berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan oleh pesantren An-Nur untuk mengenalkan santri baru dengan budaya dan mata pencaharian warga sekitar.
“Saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat dan menyenangkan. Saya berterima kasih kepada pesantren An-Nur yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Saya harap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan untuk santri baru lainnya,” kata Nada.